
Mendikbud Jelaskan Nasib Guru TIK
JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh terus menyosialisasikan nasib guru-guru TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Posisi guru TIK dalam Kurikulum 2013 memicu…
Read moreMadrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kediri merupakan lembaga pendidikan dibawah naungan Departemen Agama yang didirikan atas dasar permintaan dari JPI Pondok Modern tertanggal 25 Oktober 1969 No.18/um/d/69 tentang permohonan penegrian menjadi Madrasah Tsanawijah Agama Islam Negeri (MTsAIN). Yang ditindak lanjuti dengan SK Menteri Agama No. 164 Tahun 1969 tentang Penegrian Madrasah Tsanawiyah JPI Pondok Modern Pare Kabupaten Kediri mendjadi Madrasah Tsanawijah Agama Islam Negeri (MTsAIN) di Pare kabupaten Kediri Propinsi Djawa Timur.
Powerbeats Pro Review: The Fitness AirPods I’ve Been Waiting For au steroids Naomi Osaka US Open fitness in doubt after Western & Southern withdrawal | Naomi Osaka | The Guardian
Pada tanggal 14 Maret 1998 Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama mengukuhkan MTsN Pare sebagai Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kediri.
MTs N 1 Kediri membiasakan budaya relegius dengan inidkator pelaksanaan sholat dhuha di kelas , sholat dhuhur berjamaah, doa dengan membaca asmaul husna dan kitab hidayatul mutaalimin serta pembiasaan perilaku sopan santun dan tanggung jawab. MTs N 1 Kediri menambahkan muatan kurikulum pesantren sebagai penyesuaian terhadap lingkungan madrasah yg di kelilingi pesantren dengan indikator penambahan materi bahasa arab dan tambahan mapel kitab kuning dengan metode amsilathi.
Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan Sekolah di luar jam Pembelajaran Bertujuan untuk menunjang program pengajaran, untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat. Kegiatan ini diadakan untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Learning by Moving and Doing, Learning by Talking and Learning, Learning by Observing and Picturing, Learning by Problem and reflecting. Belajar melalui bermain untuk mengaspirasikan emosi siswa melalui kegiatan-kegiatan yang kemudian diajak mengerjakan materi pelajaran pada saat itu. Mengenal benda dan obyek secara konkret dengan pembelajaran di luar kelas, memberikan ruang gerak yang cukup dan mendorong berkembangnya daya nalar dan kreativitas anak.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, fasilitas atau sarana dan prasarana merupakan salah satu bagian yang paling penting, karena dapat membantu kelancaran dan kenyamanan dalam proses belajar di sekolah, Fasilitas di MTs N 1 Kediri sangatlah lengkap, sehingga hasil proses belajar mengajar lebih optimal serta maksimal.
keberadaan MTs N 1 Kediri (MTsN Model Pare) merupakan program lanjutan dalam mewujudkan perintah Allah SWT, sesuai firman-Nya di dalam Al Qur’an, surat Annisa’ ayat 9 .“Dan hendaklah takut kepada Allah SWT orang-orang yang meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap mereka. Maka, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah SWT dan bertakwalah dengan perkataan yang baik.
JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh terus menyosialisasikan nasib guru-guru TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Posisi guru TIK dalam Kurikulum 2013 memicu…
Read moreKekhawatiran terhadap fenomena anak perempuan zaman sekarang yang terlalu memperhatikan penampilan dan kecantikan membuat seorang penulis, Lisa Bloom, merilis buku yang bertajukThink: Straight Talk…
Read moreKemana arah pendidikan Indonesia berjalan? Beda argumentasi itu sah-sah saja. Yang tak boleh terjadi, visi pendidikan nasional ’lupa’ dirumuskan. Kita boleh berseberangan pandangan, tapi visi pendidikan…
Read moreMTs N 1 Kediri adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kediri merupakan lembaga pendidikan dibawah naungan Departemen Agama yang didirikan atas dasar permintaan dari JPI Pondok Modern tertanggal 25 Oktober…
Read moreSebanyak 40 siswa MTsN Model Pare yang bergabung dalam Pasukan Pramuka MTsN Model Pare (Paspramore) pada (23-25/12)mengikuti gladian pimpinan regu (dian pinru) dan kemah wisata di bumi perkemahan, Wonosalam, Kab. Jombang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk pengembangan diri dalam aspek mental, spiritual, fisik, intelektual, dan sosial, baik sebagai individu, sebagagai angota masyarakat maupun sebagai warga negara. Selein berkemah mereka juga mengunjungi wisata air terjun Tretes, Wonosalam Kabupaten Jombang.
Acara ini berjalan dengan lancar. Acara yang dimulai jam 07:00 WIB yaitu dengan Cek In peserta. Kemudian dilanjutkan oleh penyampaiaan pesan kepada aggota paspramore yang mengikuti acara tersebut.
“Menjaga kekompakan, mengikuti aturan yang ada baik dari panitia maupun dari masyarakat,yang terakhir menjaga nama baik almamater”ungkap tegas Kak Zam, selaku pembina gudep.
Setelah itu dilanjutkan Do’a kemudian naik ke kendaran.setelah datang di sana langsung menurunkan barang dan bergegas mendirikan tenda.setelah itu untuk kaum laki-laki bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat jum’at,untuk kaum perempuan melanjutkan pendirian tenda.jarum jam menunjukan pukul 15.00 WIB saat nya upacara pembukaan disela upacara terjadi hujan tetapi pasukan tidak di bubarkan “biarkan menjadi barokah untuk perkemahan ini”kata kak Mahmudi selaku pembina satua.setelah selesai upacara pembukaan kemudian di lanjutkan persiapan materi dan rapat kerja.setelah selesai langsung bergegas ke masjid untuk menunaikan sholat asyar dan ishoma.setelah itu langsung di lanjutkan sholat magrib dan isya berjama’ah.setelah usai dari masjid mereka langsung berkumpul di Bumi Perkemahan (Buper) untuk mengikuti Orientasi da rapat Dewan Galang masa bakti 2016/2017.setelah selesai mereka langsung kembali ke tenda masing masing untuk berlayar ke pulau kapuk (tidur).
Hari ke dua, jarum jam menunjukan jam 04.30 WIB waktunya berangkat ke masjid untuk shalat shubuh. Setelah itu, kemudian melanjutkan untuk sarapan pagi. Kemudian bergegas berkumpul untuk Out Bond ke Air Terjun Tretes. Jaraknya kurang lebih 4,5 KM dari Buper. Setelah sampai disana mereka langsung bermain air dan ber foto-foto.setelah puas bermain air dan berfoto-foto mereka langsung pulang kembali ke bumper mereka. Setelah sampai buper mereka langsung Ishoma terus dilanjutkan dengan kegiatan MAPPING. Hasil maping di kumpulkan pada jam 17.00 WIB kemudian ishoma persiapan upacara api unggun.sebelum itu ada upacara pelantikan penggalang ramu,rakit,bintang tahunan 1&2 tahun,dan pelantikan pratama/i pemindahan panji paspramore dari pratama masa bakti 2015/2016 ke pratama masa bakti 2016/2017.setelah selesai upacara pelantikan lansung dilanjut kan dengan upacara api unggung,dengan prosesi 10 anak pa dan pi mengucapkan dasa darma secara urut dan bergantian serta membawa obor dan mengarah kan obor ke kayu yang akan di bakar sebagai api unggun.seusai kegiatan api unggun selesai peserta istirahat dan persiapan untuk tidur.
Hari ke tiga di perkemahan dian pinru dan kemah wisata diawali dengan sholat berjama’ah subuh di masjid. kemudian dilanjutkan dengan senam pagi yang dipimpin oleh kak Mursit. Seusai kegiatan itu mereka sarapan dan MCK kemudian dilanjutkan bongkar tenda. Seusai bongkar tenda mereka langsung membentuk barisan angkare untuk upacara penutupan dan pelantikan penggalang ramu. Kemudian SAYONARA (m.r.z.a/denanda)
Kab. Kediri (MTsN Pare) – Selain menggelar kompetisi olah raga, seni, sains, matematika, dan agama (Kossima) tingkat SD/MI se-Kabupaten Kediri, keluarga besar MTsN Pare memperingati hari jadi MTsN pare ke-48 dengan mengkhatamkan Al-Quran 30 jus pada Sabtu malam Minggu (1/4).
Menurut Misbahuddin, salah satu guru PAI MTsN Pare, dengan pembacaan Al-Quran 30 juz yang diikuti oleh 20 guru, bisa menjadikan MTsN Pare semakin jaya dan maju dari pada madrasah-madrasah yang lain.
“Selain itu, mudah-mudahan keluarga besar MTsN Pare urusannya dimudahkan oleh Allah SWT. dan bagi siswa-siswi kelas 9 diberi kemudahan dalam menghadapi ujian,” jelas Misbahuddin.
Ia berharap, dengan lantaran pembacaan Al-Quran 30 jus acara jalan santai sebagai puncak rangkaian peringatan hari Jadi MTsN Pare ke-48 dapat berjalan lancar.
Acara di tutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh K.H. Masykur Lukman, pengasuh Pondok Modern, Al Mustamar, yang juga merupakan ketua komite MTsN Pare. Usai doa dilanjutkan potong tumpeng.(eko/yus/tim-web MTsN Pare)
Kab. Kediri (MTsN PAre) – Keluarga besar MTs N Pare kemarin pada Sabtu (18/2) menggelar doa bersama di pelataran parkir Stadion Canda Bhirawa Pare. Doa Bersama dipandu oleh KH. Masykur Al-Hafidz, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Muhajirin, Gendang Sewu, Pare. Mereka berdoa supaya siswa kelas IX yang akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer dapat berjalan lancar dan mendapat nilai maksimal. Selain itu, mereka juga Berdoa kepada Allah supaya pelaksanaan Aksioma (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah) tingkat MI, MTs, MA se-Jawa Timur di Kabupaten Kediri dapat berlangsung sukses.
“Mari kita niatkan doa bersama ini dengan tulus ikhlas karena Allah SWT. Mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu kita berdoa supaya siswa MTs N Pare yang berlaga di Aksioma diberi kesehatan oleh Allah dan diberi kemudahan dalam memenangkan lomba atau pertandingan nanti. Kita doakan juga siswa kelas IX yang akan mengikuti UNBK supaya lancar dan mendapat nilai yang maksimal,” jelas Jamiluddin, kepala MTsN Pare dalam sambutannya sebelum doa bersama berlangsung.
Doa bersama dapat terlaksana dengan khusuk dan hikmat. Sebelum berdoa yang dipandu KH. Masykur, siswa-siswi MTs N Pare diajak membaca salawat nariyah. Selanjutnya keluarga besar MTs N Pare melafalkan bacaan-bacan dzikir dan kalimat toyibbah yang dipandu pengasuh ponpes Darul Muhajirin. Alunan-alunan dzikir menggema dan terasa mengetarkan jiwa. Usai melafalkan dzikir, dilanjutkan doa yang dibacakan KH.Masykur Al-Hafidz yang diaamiini oleh seluruh keluarga besar MTsN Pare. (Yusuf/humas MTs N Pare)
JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh terus menyosialisasikan nasib guru-guru TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Posisi guru TIK dalam Kurikulum 2013 memicu polemik, seiring dengan dihapusnya mata pelajaran TIK.
Menteri asal Surabaya itu mengaku baru saja bertemu dengan organisasi guru-guru TIK. Dalam pertemuan itu, disebutkan bahwa nasib guru TIK yang sekarang sedang mengajar menjadi terancam dengan penghapusan itu. Selain itu saat ini juga sudah banyak mahasiswa yang mengambil kuliah pendidikan calon guru TIK.
Nuh meminta para guru TIK tetap tenang dan tidak merespon penghapusan mata pelajaran itu dengan berlebihan. “Tidak benar akan ada PHK guru-guru TIK karena mata pelajarannya dihapus. Cari guru saja susah, kok malah mau mem-PHK,” katanya saat sidak penyelenggaraan ujian nasional (unas) SMP di Kepulauan Seribu kemarin.
Dia menegaskan bahwa sampai saat ini mata pelajaran TIK tetap dihapus dari daftar mata pelajaran yang diujikan. Tetapi Nuh mengatakan bahwa kurikulum 2013 yang dikeluarkan Kemendikbud itu bersifat standar minimal. Artinya masing-masing sekolah bisa mengembangkan dengan membuka muatan lokal TIK.
Nuh mengatakan penghapusan juga tidak hanya pada mata pelajaran TIK. Dia menuturkan mata pelajaran biologi dan fisika di j
jenjang SMP juga dilebur menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Menurut Nuh Kemendikbud memiliki sejumlah solusi terkait keberadaan guru TIK itu. Diantaranya adalah, mereka mengajar untuk mata pelajaran yang dulu pernah diajarkan saat kuliah calon guru TIK. Nuh mengatakan guru-guru TIK saat kuliah dulu tentu juga mendapatkan kuliah tentang fisika atau matematika.
“Tidak mungkin kuliah hanya mendapatkan materi komputer saja. Karena kalau seperti itu namanya kursus komputer,” papar Nuh. Dia berharap polemik terkait penghapusan mata pelajaran TIK ini segera berakhir. (wan)
Tim web MTsN Pare Kabupaten Kediri hari Sabtu (4/3) mengikuti pelatihan website di laboratorium komputer MTsN Pare. Pelatihan website tersebut diisi oleh Mahfud Syarif dari indoweb.id. Pelatihan website yang diikuti waka humas dan beberapa guru TIK MTsN Pare bertujuan untuk mengoptimalkan website MTsN Pare.
Kepala MTsN Pare, Jamiluddin, berharap dengan pelatihan website nanti, informasi pendidikan MTsN Pare bisa diposting di web MTsN Pare sehingga semua informasi pendidikan akan mudah diketahui dengan oleh masyarakat.
“InsyaAllah informasi berkaitan kegiatan madrasah akan diinformasikan lewat website MTsN Pare, seperti pengumuman PPDB. mudah-mudahan informasi pendidikan MTsN bisa bermanfaat bagi masyarakat,”jelasnya.
Pelatihan website berlasung lancar. Tim website MTsN Pare dilatih untuk memposting artikel, berita, serta video.
“Dalam latihan ini tim secara langsung mempraktikkan cara memposting” terang Mahfud. (yusuf/humas)
KAMIS, 26 OCT 2017 22:40 | EDITOR : ADI NUGROHO
BANGGA: Dina Rahmatun Najma menunjukan piala juara I MTQ Provinsi Jatim bersama Kepala MTsN 1 Kediri Jamiluddin di madr asahnya. (Rino Hayyu Setyo – RadarKediri/JawaPos.com)
Suaranya pelan ketika memperkenalkan diri. Penampilannya juga sederhana. Saat itu gadis ini masih mengenakan seragam khas dari sekolahnya, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kediri. Sekolah yang dulu bernama MTsN Model Pare.
Kesederhanaan penampilannya itu menutupi prestasi besar yang diraihnya. Dina Rahmatun Najma Jamil, baru saja mendapatkan prestasi yang tak bisa dipandang enteng.
“Alhamdulillah. Baru mendapat juara pertama dalam MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran, Red) Provinsi,” ujar Dina malu-malu.
Saat bercerita, Dina berada di ruangan Kepala MTsN 1 Kediri Jamiluddin. Duduk di sofa berbentuk L di ruangan 4 x 7 meter. Di sampingnya ada sang Kepala Madrasah (Kamad) Jamil. Yang juga adalah ayahnya.
Dina meraih juara dalam kategori lomba Musahabaqoh Hidzil Quran (MHQ). Yakni lomba membaca Alquran setelah diberi tiga pertanyaan untuk hafalan. Pelaksanaan MTQ-nya sendiri di Prigen, Kabupaten Pasuruan, 1-8 Oktober 2017. Melombakan cerdas cermat, tilawah, kaligrafi, tafsir, dan sharhil. Ajang tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Apalagi bagi yang masih duduk di bangku MTs. Materi yang harus dihafalkan baru diberitahukan 16 jam sebelumnya. Bahkan, pada saat tiga besar soal hafalan baru diberitahukan setengah jam sebelumnya.
Jalan juara terasa panjang. Selama lima hari, 30 peserta putra dan 30 putri bersaing. Berebut menjadi tiga besar. Dalam satu hari 12 peserta yang dinilai. Dina mendapatkan jatah tiga surat yang harus dihafalkan di hari pertama. Surat Assyamsi, An-naziat, dan Al-balad.
“Setelah tilawah langsung diberi tiga surat itu untuk dihafalkan,” terang siswa kelas 8D ini.
Di balik kesuksesan Dina, ada cerita menarik terkait keikutsertaannya di ajang tersebut. Dina nyaris tak bisa berlomba. Penyebabnya kuota peserta untuk wilayah Kabupaten Kediri penuh.
Beruntung, nasib baik masih menghampiri anak kedua dari tiga bersaudara ini. Ada kuota tersisa di Kota Malang. Dia pun ikut dengan memanfaatkan kuota tersebut. “Asal tetap di Provinsi Jatim siswa bebas mewakili daerah lain,” terang Kamad Jamil.
Di Kota Apel itu Dina mendapat pembinaan dari ustad yang berpengalaman. Namanya Ustad Fuad. Asalnya dari Surabaya. Namun, bukan hanya bimbingan itu yang membuat Dina mampu juara. Kebiasaannya selama ini adalah faktor utama. Membuat kemampuannya menghafal Alquran bagus.
Memang, baru tiga tahun Dina mulai mengasah kemampuan menghafal Alqurannya. Namun, dia relatif cepat. Apalagi dengan tambahan motivasi melihat kakaknya juga pernah menjadi juara di ajang yang sama.
Yang lucu lagi, ada motivasi tambahan seorang Dina. Dia berhasrat juara karena ingin naik pesawat terbang. Sebab, sang kakak juga bisa naik pesawat terbang setelah menjadi juara. “Jadi itu membuat saya termotivasi,” akunya.
Dina beruntung memiliki keluarga yang sangat mendukung kemampuannya. Sehari-hari dia membaca Alquran bersang sang nenek. Mulai selepas maghrib hingga waktu isya. Sang nenek pula yang memberinya pertanyaan mirip-mirip dengan soal dalam MHQ.
Hasil di Prigen itu mengulang prestasinya di ajang sama pada tahun lalu. Saat itu MTQ berlangsung di Banyuwangi. Sedangkan tahun ini Dina juga mendapatkan juara dalam Aksioma Kabupaten Kediri.
Kamad Jamil mengapresiasi pencapaian Dina tersebut. “Kami selalu mendorong dan memfasilitasi setiap siswa yang berprestasi,” jelasnya.
Pihak MTsN 1 Kediri, menurut Jamil, juga menyiapkan fasilitas untuk siswanya yang berprestasi. Selain ada pengajar khusus, juga fasilitas lain seperti penggratisan SPP. (fud)