Latihan Dasar Kepemimpinan Cetak Pengurus OSIS MTsN 1 Kediri Jadi Pemimpin

Kab Kediri (MTsN 1)- Sebanyak 35 siswa MTSN 1 Kediri yang tergabung dalam Pengurus OSIS Periode 2022/2023 selama dua hari semalam (28-29/10) mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan Bela Negara di Mako Brigif Mekanis 16 Wiraydha. Di lereng Gunung Koltok Kota Kediri itu, mereka digembleng oleh para tentara agar menjadi calon pemimpin yang berkarakter, berakhlakul karimah, dan berpancasila.

Mayor Sabariyanto, Kepala Seksi Teritorial Mako Brigif Mekanis 16 Wirayuda, menjelaskan bahwa siswa-siswi Indonesia, termasuk pengurus OSIS MTsN 1 Kediri pada  masa yang akan datang akan menjadi calon pemimpin yang menggantikan pemimpin sekarang. Dua puluh atau tiga puluh tahun yang akan datang pasti mereka  akan menjadi seorang pemimpin.

“Oleh karena itu, mereka harus dibekali wawasan ilmu pengetahuan, mental disiplin, dan kerja sama,” jelas Mayor Sabar, panggilan akrab Sabariyanto

Menurut Mayor Sabar, hari pertama ada beberapa materi yang disampaikan dalam LDKS  dan Bela Negara. Diantaranya, baris berbaris, materi dasar kepemiminan, caraka malam, api unggun, dan renungan malam. Dalam Materi dasar kepemimpinan dijelaskan tentang   pengetahuan Wawasan Kebangsaan (Wasbang).  Lewat wawasan kebangsaan ini Pengurus OSIS MTsN 1 Kediri belajar dari  sejarah tentang kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan Indonesia itu bukan pemberian atau hadiah dari Belanda atau penjajah Jepang. Akan tetapi, diperolah dari perjuangan dan pengorbanan seluruh masyarakat bersama santri mengusir para penjajah.

Selain wawasan kebangsaan, agar para siswa menjadi seorang pemimpin yang baik harus memiliki mental kerja sama. Mental kerja sama membentuk tim kerja sama saling membatu rekannya untuk meraih satu tujuan atau cita-cita. Sebuah Cita-cita diraih bukan keajaiban, tetapi berasal dari niat, pengorbanan, moral, keterampilan, kinerja, dan terakhir doa.

“Tidak tiba-tiba langsung sukses, harus melalui proses, ” tegas Sabar.

Sebelumnya, terang Mayor Sabar pengurus harus menahan terik matahari yang menyengat kulit. Di bawah terik itu para siswa berlatih baris berbaris. Salah satu dasar proses pembetukan sikap disiplin adalah dengan latihan baris-berbaris.

Usai salat Isyak berjamaah di masjid Mako Brigif Menais 16 Wirayudha, pengurus melanjutkan kegiatan LDKS dan Bela Negara dengan Jurit malam. Jurit malam melatih mental keberanian siswa. Para siswa berkelompok mengitari bagian Lereng Gunung Klotok di gelap malam. Mereka harus bisa melawati beberapa pos dengan beberapa masalah yang harus mereka pecahkan.

Selanjutnya, para siswa mengikuti upacara api unggun. Kepala MTsN 1 Kediri, Muhammad Zainuddin dalam  upacara api unggun bertindak sebagai pembina. Sereangkaian kegiatan dilaksanakan dalam upacara api unggun itu, yakni peminuman air kelapa muda dan penyiraman air bunga ke siswa.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para pelatih yang membantu kami untuk menggembleg para siswa kami. Mudah-mudah para siswa setelah mengikuti LDKS bisa menjadi lebih bertanggung jawab, lebih berdisiplin, dan lebih baik. Serta bisa menjalankan amanat sebagai pengurus OSIS  yang  berkarakter, berakhlakul karimah, dan berpancasila,” jelas Muhammad Zainuddin.

Malam semakin larut; para siswa tetap bersemangat mengikuti kegiatan LDKS. Setelah upacara api unggun dilanjutkan renungan malam hingga tengah malam sebelum mereka bersitirahat.

“Hari kedua setelah senam pagi dilanjutkan dengan kegiatan out bond. Outbond diadakan untuk membentuk pengurus tentang  membentuk  tim agar menjadi solid. Antaranggota tim bisa diajak bekerja sama untuk menggapai tujuan. LDKS ditutup sekitar pukul 14.00 WIB” kata Mayor Sabar. (Yus)

Leave a reply